Pelatihan Pendidikan Karakter Anak Bersama Indonesia Heritage Fondation (IHF) Cimanggis Depok
Pada tanggal 30 Maret 2015 Masjid Al-Birru Pertiwi Dander Bojonegoro mendelegasikan 2 utusan untuk mengikuti Pelatihan Pendidikan Karakter Anak, yang diselenggarakan oleh Indonesia Heritage Fondation (IHF) Cimanggis Depok. Dua delegasi yang kami utus adalah Anwar Sahadad, SE dan M. Husnul Wadi’ S.Pd.I. Program pelatihan tersebut didasari oleh keinginan Takmir Masjid Al-Birru Pertiwi untuk menamkan karkter berbudi pekerti luhur terhadap para santri yang belajar di Taman Pendidikan Al-Qura’an (TPQ) Masjid Al-Birru Pertiwi.
Perlu kami sampaikan bahwa Indonesia Heritage Foundation (IHF) atau Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia, adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh Dr. Ratna Megawangi dan Dr. Sofyan Djalil ( sekarang menjabat menteri Ekonomi) pada Juni 2000. Setiap bulan, Indonesia Heritage Foundation mengadakan pelatihan bagi sekitar 50 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari berbagai daerah di Indonesia. Pelatihan ini dilakukan selama 2 minggu penuh, peserta menginap di asrama yayasan. Para peserta ini dibekali pola pikir, kurikulum pembelajaran, serta pelatihan praktik mengajar berbasis karakter. Secara khusus, IHF melarang peserta untuk memberikan kopian materi pelatihan kepada orang lain. Guru yang ingin mengajar kurikulum pendidikan karakter IHF harus mengikuti pelatihan dari IHF dulu karena untuk mendidik karakter, guru tidak boleh mengekang cara belajar anak-anak seperti tidak boleh memarahi anak jika terlalu aktif. Pola pikir ini tidak bisa didapat jika hanya membaca materi pelatihan. Oleh karena itu, jika suatu PAUD ingin menerapkan kurikulum IHF, mereka perlu mengajukan permintaan training.
Seorang peneliti asal AS pernah melakukan riset lapangan selama 4 bulan di IHF. Peneliti ini menyimpulkan pendidikan yang diberikan IHF setara dengan pendidikan terbaik yang ada di Amerika. Melalui PAUD Semai Benih Bangsa, IHF ingin pendidikan dengan kualitas seperti ini dapat diberikan kepada masyarakat dengan biaya terjangkau. Inilah alasan utama IHF mengadakan pelatihan ini tanpa pungutan biaya kepada peserta (biaya pelatihan dibebankan kepada sponsor).
Pendidikan karakter berusaha untuk mengembangkan pola pikir anak, anak-anak tidak ditekankan untuk tahu pengetahuan moral, seperti memberi tahu”berbuat baik itu pengamalan sila kedua Pancasila ,” namun berusaha mengukir identitas diri anak seperti membuat suasana belajar menyenangkan sehingga anak mau mempraktikkan perbuatan baik (misal membuang sampah di tempatnya. Walau tidak menekankan pelajaran standar seperti sains atau matematika, anak-anak yang lulus dari sekolah karakter IHF berprestasi di SD/SMPnya. kebanyakan mendapat peringkat 10 besar.
Dari informasi di atas kami pun bertekad untuk mengirim delegasi untuk mengikuti pelatihan di IHF, dan dari Pelatihan tersebut kami mendapatkan prinsip-prinsip yang harus dikembangkan dalam membangun karakter di TPQ. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya:
1. 9 pilar karakter dan Pembelajaran Terpadu Berbasis Karakter. Pembelajaran yang mengoptimalkan pengembangan seluruh potensi manusia, meliputi emosi / karakter, kognitif, motorik, spiritual dan kreatifitas.
2. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good
3. Menggunakan metode pendidikan yang sesuai dengan tahapan umur, perkembangan, sosial budaya dan keunikan tiap anak (prinsip DAP – Pendidikan yang patut dan menyenangkan)
4. Student active learning dan contextual learning, menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif siswa dengan praktek nyata, serta dapat meningkatkan motivasi siswa karena seluruh dimensi terlibat secara aktif dengan diberikan materi pembelajaran yang konkrit, bermakna serta relevan dalam konteks kehidupannya.
5. Menerapkan pembelajaran terintegrasi, pembelajaran ramah otak (Brain Based Learning), pembelajaran yang menumbuhkan rasa ingin tahu anak (Inquiry based Learning) serta belajar bersama tim.
6. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (condusive learning community) dengan menerapkan manajemen kelas efektif dan komunikasi positif sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman, memberikan semangat serta membangun karakter (hangat dan penuh kasih sayang)
7. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan jasing-masing anak, yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga sapek kecerdasan majemuk manusia (multiple intelligences)
Pembelajaran karakter yang dikembangkan terangkum dalam 9 (Sembilan) pilar karakter, yakni :
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (love Allah, trust, reverence, loyalty)
2. Kemandirian dan Tanggung jawab (responsibility, excellence, self reliance, dicipline, orderliness)
3. Kejujuran/amanah, Bijaksana (trustworthiness, realibility, honesty)
4. Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
5. Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong (love, compassion, caring, emphaty, generousity, moderation, cooperatin)
6. Percaya Diri, Kreatif, dan Pekerja Keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination and enthusiasm)
7. Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
8. Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
9. Toleransi dan Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)
Disamping mengikuti pelatihan pendidikan Karakter di IHF, duta kami juga berkunjung di Rumah Tahfidh “AR-ROSYID” yang diasuh oleh Ustadz Ade Heru Syefulloh, disana duta kami mendapatkan pengalaman yang luar biasa tentang metode menghafalkan al-Quran untuk anak umur 3-10 tahun.
Inilah momen momen yang kami abadikan saat mengikuti pelathian pendidikan karakter di IHF, sayang duta kami tidak bisa banyak mengambil foto pelatihan sebab mereka sangat berkosentrasi dan antusias saat menyimak materi yang sampaikan oleh para mentor IHF. Selamat Menyaksikan….